Zionis Geram Pidato Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misy’al


Presiden Israel, Shimon Peres rupanya tak kuat mendengar pidato  Kepala Biro Politik Harakah Al-Muqawah Al-Ismaliyyah (Gerakan Perlawan Islam) atau Hamas, Khalid Misy’al 56, sehari setelah tiba untuk pertama kalinya di Jalur Gaza Jumat, (07/12/2012).

Peres tampak geram setelah Misy’al di Jalur Gaza menekankan berlanjutnya resistensi anti penjajah Israel.

Seperti dilaporkan Jerusalem Post, Shimon Peres dalam sebuah statemennya menanggapi pidato bersenjarah Khalid Misy’al di Jalur Gaza.

"Pidato Misy’al telah menunjukkan wajah sejati Hamas," ujarnya Peres dikutip Jerussalem Post, Ahad (09/12/2012) dengan wajah tak dapat menyembunyikan kegeramannya.

Peres mengklaim,  Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) adalah kelompok yang menghendaki warga Gaza hidup dalam kemiskinan dan ketidaknyamanan.

Peres yang menyampaikan pidatonya di sebuah konferensi perdagangan menekankan bahwa Tel Aviv mungkin harus berunding dengan opsi tunggal yakni pemimpin Otorita Ramallah, Mahmud Abbas untuk menyelesaikan friksi yang ada.

Ia juga meminta elite politik Israel menghentikan kinerja di masa lalu mereka dan lebih menfokuskan pada masa depan rezim ini. Peres dalam pidatonya secara tersirat menyinggung proyek pembangunan 3.000 pemukiman baru di Zionis di al-Quds.

Sementara itu, Ketua partai Kadima, Shaul Mofaz mengatakan Misy’al pantas mati dan harus menjadi tarjet pembunuhan Zionis-Israel, bahkan untuk semua pemimpin Hamas.

"Misy’al  di Gaza adalah hasil dari kegagalan diplomatik kita dalam ‘Operation Pillar of Defensed’," kata Mofaz.

Seperti diberitakan, Misy’al saat berpidato di Jalur Gaza menegaskan kelompok pejuang Hamas tidak akan mengakui secara resmi Zionis Israel dan akan terus melanjutkan perjuangan melawan rezim ilegal hingga tercapai cita-cita bangsa Palestina.

Dalam pidatonya, pemimpin pejuang Hamas paling berpengaruh itu menyampaikan dalam pidato  hari Sabtu mengulangi penolakannya gerakannya berkompromi dengan pihak penjajah Zionis. Ia mengatakan,  tidak akan menyerah satu inci dari tanah Palestina.

"Palestina dari sungai ke laut, dari utara ke selatan, adalah tanah kami dan kami tidak akan pernah menyerah satu incipun dari itu.” Dia juga menambahkan,"Jihad dan perlawanan bersenjata adalah cara yang benar dan nyata untuk membebaskan Palestina dan mengembalikan hak-hak kami. "

Misy’al juga mengatakan, perlawanan bukan hanya sandaran pejuang Hamas namun juga menjadi sandaran Presiden Mahmud Abbas dan semua orang Palestina.

Hari Sabtu, Hamas menggelar reli terbuka untuk merayakan kemenangan atas serangan Zionis  selama delapan hari bersamaan menyambut kehadiran Khalid Misy’al juga merayakan peringatan 25 tahun gerakan Intifadah pertama di Jalur Gaza.*

Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar